bird

animasi blog

bird 2

animasi blog

Senin, 21 Februari 2011

Cermin diri

Tulisan ini saya dedikasikan untuk diri saya sendiri hanya untuk bahan evaluasi diri, tanpa bermaksud untuk menghakimi or menyindir pihak-pihak tertentu.

Manusia diciptakan untuk saling melindungi, menyayangi seta menghormati. Sebagai mahluk sosial kita tidak bisa hidup sendiri, ada saat-saat tertentu dimana kita membutuhkan atau dibutuhkan oleh orang lain. Tapi manusia mahluk dengan kadar khilaf yang tinggi. Ketika dia sedang berada di posisi teratas dalam rantai kehidupan dia lupa untuk bersyukur atas apa sudah diberikan oleh Tuhan. Dia melupakan oranglain yang posisinya berada dibawahnya.

Terkadang ketika kita sehat kita lupa untuk berbagi dengan orang lain yang notabene sedang butuh support/bantuan dari orang disekitarnya. Bahkan mungkin saking angkuh dan congkaknya serta merasa diri sempurna, kita terkesan seperti mengabaikan orang tersebut. Jangankan untuk merasakan penderitaannya, untuk sekedar  empati  atau  mendekatinya saja tidak sudi. Tapi itulah seninya manusia yang mempunyai segudang rasa egois dan merasa dirinya lebih sempurna dari mahluk ciptaan Tuhan yang lainnya.

Roda kehidupan tidak akan berhenti hanya di satu titik. Dia akan terus berputar mengelilingi porosnya, hingga pada masanya nanti dia akan berhenti dengan sedirinya tanpa perlu diperintah. Dia akan terus mendatangi orang-orang yang congkak dan sombong serta tidak pernah bersyukur. Kenapa dia tidak memilih orang-orang dari golongan yang bersabar?. Untuk hal ini saya mempunyai persepsi sendiri. Roda kehidupan lebih senang untuk mendekati orang-orang dari golongan pertama yang saya sebutkan diatas tadi karena orang-orang itulah yang perlu mendapat gemblengan. Mereka tidak bisa menghargai orang lain. Mereka hanya peduli atas dirinya sendiri.  Mereka juga gemar tertawa diatas penderitaan orang lain. Tuhan Maha Segalanya kawan!. Kita harus siap jika sewaktu-waktu Allah SWT menguji kita dengan hal-hal diluar batas nalar manusia. Yang tadinya miskin menjadi kaya, yang tadinya kaya menjadi miskin. Yang tadinya sakit jadi sembuh, yang tadinya sehat menjadi sakit. Kun Fa Yakun!. Yang tadinya kaya dan sehat wal afiat  bisa merasakan bagaimana rasanya penderitaan si miskin dan si sakit yang dulu mungkin saja sempat dia hina, cibir dan dia abaikan. Dan mungkin harus seperti itu prosesnya, baru kita bisa merasakan penderitaan orang lain ketika kita berada di posisinya. Subhanallah!.

So meaningful isn’t it? That’s life!.
 
Dulu ketika kita sedang berada di puncak kejayaan tanpa disadari telah melukai orang lain. Tapi sedikitpun kita tidak merasa bersalah dan ironisnya malah menganggap diri kita benar. Kita semakin mengagungkan-agungkan diri sendiri dan segala kelebihan yang kita punya, baik itu harta, kecantikan, kemolekan tubuh dan mungkin juga lemak. Kini giliran si roda kehidupan berperan. Dia datang kepada mereka untuk memberi arti hidup dan kehidupan yang sesungguhnya. Dia membiarkan mereka masuk ke dalam sebuah ruangan besar dan terisolir. Disana mereka dibiarkan menerima tubuhnya yang mulus, halus, molek bak peragawati itu kesakitan – disilet, ditusuk, dicincang sesuai dengan orang yang telah mereka hina sebelumnya. Naudzubillah mindzalik!.

Ada juga diantara golongan congkak tersebut yang meninggalkan pasangannya hanya karena dia tidak bisa menerima kondisi pasangannya yang dulu indah berubah menjadi buruk rupa. Dia tidak siap untuk menerima kenyataan tersebut. Makanya dia memilih untuk menjauh-meninggalkan pasangannya yang sedang sakit-perlahan-lahan namun pasti hingga dia hilang bak ditelan bumi. Bagi saya orang seperti itu tidak lebih dari seorang PECUNDANG!. Looser, chicken, pecundang atau apapun sebutannya yang  jelas dia hanya ingin menikmati manisnya madu saja tanpa ingin disengat si empunya-lebah. Dia tidak merasakan sakitnya penyakit yang pasangannya rasakan. Perih dan kecewanya hati ketika ditinggalkan oleh pasangan yang kita cintai dan kita harapkan kehadirannya untuk memberikan sekedar senyuman manis atau semangat hidup untuk meneruskan sisa hidup. Sementara kita tidak bisa berbuat apa-apa selain merasakan sakit dan menangisi keadaan serta akan ada sebuah keajaiban dari Sang Maha Pencipta.

Kita akan merasa lebih sensitif ketika kita sakit. Mungkin orang lain komentar “lebai banget sih lo! Baru gitu aja udah ngeluh!”. Biarkan mereka sesuka hati berkomentar apapun tentang kita, keluh kesah ktia, toh mereka tetap TIDAK BISA MERASAKAN apa yang kita rasakan. Mereka hanya bisa menjudge kita secara sepihak sekilas hanya dari sudut pandangnya saja. Sebagai si sakit, kita harus pandai-pandai bersyukur kepada Allah SWT. Karena belum tentu orang lain bisa merasakan segala rasa sakit yang kita rasakan. Beruntung kita termasuk dalam kriteria orang-orang yang telah DIA pilih untuk menerima cobaanNya, merasakan pahitnya hidup dan teririsnya hati. Karena pada saat itulah kita baru memulai film kehidupan yang sesungguhnya. Allah SWT begitu baik pada kita, sehingga DIA memberikan kesempatan pada kita untuk memperbaiki diri, berkaca dari film-film terdahulu. Sadar atau tidak mungkin kita pernah berbuat sesuatu yang tidak Allah SWT sukai. Percaya atau tidak, karma atau apapun itu namanya akan mengekor. Karena itu adalah rekaman masa lalu kita.

Allah SWT tidak pernah tidur. Dia Maha Adil. Kalaupun saat ini kalian merasa disakiti oleh orang-orang terdekat kita, percayalah Allah SWT akan menukar semua kesabaran kita dengan sesuatu yang indah diakhir cerita hidup kita. Allah SWT akan selalu ada untuk umatnya. Tidak perduli dia miskin atau kaya, sehat atau cacat, cakep atau jelek. Allah SWT akan tetap merangkul kita semua dengan cara yang tidak pernah kita ketahui, sesuai dengan perbuatan kita masing-masing. Wallahu alam bissawab.

# Nov, 3rd 2009 @ office #

Tidak ada komentar: