bird

animasi blog

bird 2

animasi blog

Sabtu, 24 September 2011

i'm explode!

SOS ... i'm explode!!!
Arghhhh semua yang ada di depan saya di sekeliling saya berubah menjadi sesuatu yang membuat saya kesal, marah, geram, emosi. Membuat saya merutuk tak karuan
angry14 pada setiap hal yang membuat saya emosi jiwa, disertai perut saya merasakan sakit yang luar biasa. Melilit. Rasanya seperti kain cucian yang diperas dari rendaman air sabun. Dahsyat!. Somebody help me
please.
nangih. Ampunnnnnn! sakitnya membuat saya sedikit kehilangan konsentrasi. Kalian (cewek) pasti pernah ngerasain hal yang sama juga kan seperti yang saya rasain sekarang?. Sebentar sakit sebentar sembuh sebentar sakit sebentar sembuh. Angot-angotan, nggak bisa diajak kompromi. Yes i've got syndrome menstrual and it will make you yelling, crying, angry, holding your stomache, grimace, try to bending the knees , cold sweat, nausea and vomiting, breasts felt tight and another something stupid action (see the picture). There are even some people fainted. Wow menstrual pain really look like monster or ghost. Well say, it's annoying isn't it?. As i know Penyebab rasa sakit itu di duga dikarenakan terjadinya ketidakseimbangan hormonal, stress atau kecemasan yang berlebihan. That's why jadi sensitif; mudah tersinggung, sulit dipahami dan lelah. Gotcha! PMS (premenstrual syndrome) Ada info menarik nih, menurut Dr. Guy E. Abraham (ahli kandungan dan kebidanan dari Fakultas Kedokteran UCLA, AS), tipe dan gejala PMS bermacam-macam, yaitu PMS tipe A, H, C, dan D. Delapan puluh persen gangguan PMS termasuk tipe A. Penderita tipe H sekitar 60%, PMS C 40%, dan PMS D 20%. Kadang-kadang seorang wanita mengalami gejala gabungan, misalnya tipe A dan D secara bersamaan.

Setiap tipe memiliki gejalanya sendiri. PMS tipe A (anxiety) ditandai dengan gejala seperti rasa cemas, sensitif, saraf tegang, perasaan labil. Bahkan beberapa wanita mengalami depresi ringan sampai sedang saat sebelum mendapat haid. Gejala ini timbul akibat ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron: hormon estrogen terlalu tinggi dibandingkan dengan hormon progesteron. Pemberian hormon progesteron kadang dilakukan untuk mengurangi gejala, tetapi beberapa peneliti mengatakan, pada penderita PMS bisa jadi kekurangan vitamin B6 dan magnesium. Penderita PMS A sebaiknya banyak mengonsumsi makanan berserat dan mengurangi atau membatasi minum kopi.

PMS tipe H (hyperhydration) memiliki gejala edema(pembengkakan), perut kembung, nyeri pada buah dada, pembengkakan tangan dan kaki, peningkatan berat badan sebelum haid. Gejala tipe ini dapat juga dirasakan bersamaan dengan tipe PMS lain. Pembengkakan itu terjadi akibat berkumpulnya air pada jaringan di luar sel (ekstrasel) karena tingginya asupan garam atau gula pada diet penderita. Pemberian obat diuretika untuk mengurangi retensi (penimbunan) air dan natrium pada tubuh hanya mengurangi gejala yang ada. Untuk mencegah terjadinya gejala ini penderita dianjurkan mengurangi asupan garam dan gula pada diet makanan serta membatasi minum sehari-hari.

PMS tipe C (craving) ditandai dengan rasa lapar ingin mengonsumsi makanan yang manis-manis (biasanya coklat) dan karbohidrat sederhana (biasanya gula). Pada umumnya sekitar 20 menit setelah menyantap gula dalam jumlah banyak, timbul gejala hipoglikemia seperti kelelahan, jantung berdebar, pusing kepala yang kadang-kadang sampai pingsan. Hipoglikemia timbul karena pengeluaran hormon insulin dalam tubuh meningkat. Rasa ingin menyantap makanan manis dapat disebabkan oleh stres, tinggi garam dalam diet makanan, tidak terpenuhinya asam lemak esensial (omega 6), atau kurangnya magnesium.

PMS tipe D(depression) ditandai dengan gejala rasa depresi, ingin menangis, lemah, gangguan tidur, pelupa, bingung, sulit dalam mengucapkan kata-kata (verbalisasi), bahkan kadang-kadang muncul rasa ingin bunuh diri atau mencoba bunuh diri. Biasanya PMS tipe D berlangsung bersamaan dengan PMS tipe A, hanya sekitar 3% dari selururh tipe PMS benar-benar murni tipe D. PMS tipe D murni disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon progesteron dan estrogen, di mana hormon progesteron dalam siklus haid terlalu tinggi dibandingkan dengan hormon estrogennya. Kombinasi PMS tipe D dan tipe A dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu stres, kekurangan asam amino tyrosine, penyerapan dan penyimpanan timbal di tubuh, atau kekurangan magnesium dan vitamin B (terutama B6). Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung vitamin B6 dan magnesium dapat membantu mengatasi gangguan PMS tipe D yang terjadi bersamaan dengan PMS tipe A.

Hmm ... kalau dilihat dari tipe-tipe PMS diatas, kira-kira PMS yang sering saya rasain masuk kategori tipe yang mana ya; A, H, C atau D ya? kalau kamu gimana? sengihnampakgigi. Tapi biasanya saya sih kalo udah kerasa nyeri melilit, saya minum air putih yang banyak sama minum kiranti atau oskandon (kalo nyerinya udah sangat-sangat annoying). and i'm explode!!!

Tidak ada komentar: