weh...weh...weh...

Tulisan Kusut

Hmm libur dua hari ternyata nggak cukup buat si otak beristirahat. Mungkin saking terlalu banyak hal yang dipikirin sampe-sampe dia belum bisa mulai aktifitas nulisnya lagi. Saya rasa kalau diumpamakan kayak benang kusut yang kalau di coba di rapihin butuh waktu banyak untuk membentuknya lagi ke bentuk semula - tergulung rapih. Dan bahkan mungkin saja nggak akan bisa dirapihkan lagi saking kusutnya. Atau juga seperti anak kecil yang baru belajar menggunakan pinsil menghasilkan coretan-coretan abstrak.

Benang Kusut

Beberapa kali saya coba buat nulis, lebih tepatnya memaksa si otak untuk menulis, tapi hasilnya nihil. Saya coba pancing nulis di lembar word, tapi rasanya SUSAH, baru saja ngetik satu huruf selebihnya saya lebih banyak bengong mirip sapi ompong. Otak saya benar-benar sedang tidak bisa diajak kompromi. Akhirnya long weekend kemarin cuma saya habiskan untuk TIDUR. Ckckckck. 

Hadoh apa sih maunya kamu hei otak? apa kamu ingin saya mati rasa dan berhenti menulis? apa ini ada hubungannya dengan masalah yang sedang saya hadapi? apa kamu emang sengaja ingin memberi ruang gerak yang lebih leluasa untuk saya menyelesaikan dulu masalah pelik ini, baru kemudian kembali lagi sama kamu untuk menulis? apa saya harus menyediakan sesajen selayaknya seorang dukun yang meminta sesajen segelas kopi hitam pahit dan rokok jinggo - agar supaya kamu bisa bebas mengekspresikan perasaan kamu?. 

Otak ku sayang, tidakkah kamu mengerti keinginan saya? 

Gila saya! Sekarang saya malah bicara sendiri sama otak saya. Meracau, memohon, mengiba meminta pertolongan dan  mengajukan semacam ... hmm katakanlah MOU antara saya dengan otak. Dan inilah tulisan pertama saya setelah libur panjang last week.Yipiiiiiiiii akhirnya saya bisa menulis lagi...

*) Much kisses and big hug for u my lovely brain :*