bird

animasi blog

bird 2

animasi blog

Rabu, 27 Januari 2016

Aku mencintaimu karena Allah

Assalamualaikum Wr. Wb.

Dipostingan sebelumnya saya sudah membahas tentang jiwa-jiwa yang merindukan kasih sayang dan hidup berdampingan dengan pasangan halalnya (suami/istri). Maka kali ini saya akan membahas mengenai sebuah ungkapan perasaan sayang. Tidak, ini bukan hanya sekedar kata “I Love You” yang terkadang begitu mudahnya diucapkan oleh sebagian dari kita.

Ana Uhibbuka Fillah  
(Aku mencintaimu karena Allah)


Anak Uhibbuki Fillah  
(Aku mencintaimu karena Allah) 


Ana Uhibbuka Fillah Hatta Fil Jannah Abadan Abada
(Aku mencintaimu karena Allah hingga ke Syurga selama-lamanya)

Pernahkah kalian mendengar ucapan tersebut diatas? Jika ya, apakah kalian pernah mengucapkannya dan menyampaikannya pada seseorang yang kalian cintai? Orangtua? Saudara? Teman? Suami/Istri? Pacar?. Sepertinya hati saya akan meleleh jika kelak pasangan halal saya mengucapkannya dengan suara lembut sambil menatap mata saya dan kemudian mengecup kening saya mesra.

Lalu apa perbedaan dari “Ana Uhibbuka Fillah” dan “Ana Uhibbuki Fillah”? Bukankah jelas-jelas disitu artinya sama-sama “Aku mencintaimu karena Allah”. Ya, memang benar pada dasarnya keduanya memiliki pengertian yang sama, yang membedakan adalah kata “ka” dan “ki” nya saja. Lalu apakah arti dari “ka” dan “ki” itu sendiri?. “ka” dan “ki” merupakan sebuah kata ganti kepunyaan, sama halnya seperti kata “his” dan “her” yang merupakan kata ganti kepunyaan dalam bahasa Inggris. Kata “ka” merupakan kata ganti untuk laki-laki / ikhwan, sedangkan kata “ki” kata ganti untuk perempuan / akhwat. 

Jadi sudah jelas bukan perbedaannya? Ungkapan “Ana Uhibbuka Fillah” lebih tepat untuk diucapkan kepada ikhwan, dan sebaliknya “Ana Uhibbuki Fillah” diucapkan kepada akhwat. Hati-hati lho jangan sampai tertukar ya hehehe.

Tapi ada yang perlu digarisbawahi. ungkapan tersebut jangan dijadikan alasan untuk keren-kerenan dalam menyatakan sebuah perasaan kepada lawan jenis. Kalo bahasa anak gaulnya sih "nembak pacar ya?". Ya, seperti kita tahu mayoritas kita menganut mode pacaran. Padahal kita juga tahu, Islam sudah jelas-jelas melarang pacaran, yang dianjurkan adalah proses Ta’aruf. Tak sedikit banyak yang bertopeng dengan kalimat “Ana Uhibbuka/ki Fillah” bagi hubungan yang belum halal (baca: pacar). Sedihnya saya pun dulu pernah melakukannya dengan orang yang pada akhirnya tidak ditakdirkan menjadi imamku. Huhuhu. Tapi justru dari situlah saya belajar banyak hal, ya ternyata memang benar pengalaman adalah guru yang terbaik ya. 

Padahal jika kita kaji ungkapan “Ana Uhibbuka/ki Fillah” tersebut mempunyai makna yang sangat dalam. Akan menjadi hal yang tidak mudah bagi orang yang mencintai pasangannya hanya karena alasan tertentu, misal karena kecantikan/keindahan tubuh pasangannya. Karena ketika semuanya mengacu pada hal semacam itu, akan hilang makna dari “Aku mencintaimu karena Allah”. Ana Uhibbuka Fillah lebih dari sekedar kata “I love You”. Sementara masih saja banyak dari kita yang sering menyalahgunakannya untuk menyatakannya pada setiap lawan jenis yang kita sukai, bahkan parahnya bisa diucapkan kepada lebih dari satu orang. Mereka mengklaim itu sebaga pembenaran sebuah ungkapan perasaan sayang. Tolong jangan rusak maknanya ya teman-teman. Cukuplah kau ucapkan “Ana Uhibbuka/ki Fillah” pada seseorang yang benar-benar kau cintai karena-Nya, dalam hal ini adalah pasangan halal kita (kelak) yaitu suami/istri. Bisa juga ungkapan tersebut diucapkan kepada orangtua, saudara dan atau teman sesama jenis. Misal dari perempuan ke perempuan lainnya dan dari laki-laki ke laki-laki lainnya. Tapi dengan catatan tidak menimbulkan fitnah dikemudian hari diantara keduanya. 

Ketika kita berani mencintai pasangan kita atas dasar kecintaannya pada Allah semata, semua ketakutan dan kekhawatiran kita selama ini terhadap hal-hal yang bersifat manusiawi tidak akan pernah terjadi. Karena pondasi kita sudah kuat; Cinta kepada Allah SWT. Karena seindah-indahnya dan sebesar-besarnya cinta dan kasih sayang adalah cinta dan kasih sayang kita kepada Allah SWT. 

Semoga kelak kita akan dipertemukan dengan tulang rusuk kita yang hilang dan atau pemilik tulang rusuk kita. Saya percaya Allah SWT telah menakdirkan masing-masing dari kita dengan jodoh terbaik pilihan-Nya. Amin Allahumma Amin.

Tidak ada komentar: